Senin, 24 Oktober 2016

2 sahabat yang malang

Terdengar alunan lagu yang ngehits oleh penyanyi jebolan pencarian bakat itu disuatu lapangan ditengah kota, ratusan manusia berkumpul di tempat itu termasuk Putra dan Ayu sedang double date dengan sahabat mereka yaitu Tia dan Imam, mereka menghabiskan malam minggu mereka menyaksikan penyanyi terkenal itu. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 23.00, acara tersebut sudah selesai, kerumunan manusia berusaha keluar dari tempat itu. Mereka berempat sengaja memarkir motor mereka sedikit jauh dari lokasi agar tidak perlu menunggu lama di parkiran. Putra dan Ayu naik motor matic bewarna hitam sedangkan Imam dan Tia naik motor matic bewarna putih, mereka menuju rumah Ayu, karena Tia akan menginap di rumah Ayu, Ayu takut tinggal sendirian karena kedua orang tua sedang pergi menengok salah satu kerabat yang sedang sakit di luar daerah dan baru pulang hari selasa. Namun tanpa mereka ketahui sudah ada 5 orang yang masuk tanpa izin ke rumah tersebut.

15 menit kemudian mereka sudah sampai di rumah Ayu “ ok abis ini lanvsung istirahat ya “ Putra mengingatkan Ayu “ ok bos “ Ayu menjawab sambil hormat. “ kamu juga istirahat, jangan begadang “ kata Imam mengingatkan Tia pacar barunya “ iya bosss “ . Putra dan Ayu pun sempat ciuman bibir begitupun juga Imam dan Tia sebelum mereka pulang. “ hati – hati “ “ jangan ngebut2 “ Ayu dan Tia mengingatkan pasangan mereka “ siap 86 “ mereka pun izin pamit “ byeeee “ teriak Ayu dan Tia, mereka menunggu sampai pasangan mereka hilang dari penglihatan mereka di persimpangan ujung jalan, mereka pun masuk kedalam rumah tanpa lupa mengunci pintu rumah. “ahhhh ngantuk “ “abis ini tidur deh, bentar aku ngambil minum dulu, kamu duluan aja ke kamar “ Ayu beranjak ke dapur sementara Tia menuju kamar Ayu di lantai 2. Tia pun membuka pintu kamar Ayu, ia berusaha mencari tombol lampu namun belum ketemu, ia sudah disekap oleh beberapa orang, tangannnya diikat kebelakang dan mulutnya disumpal oleh kain. Ayu beranjak naik ke kamarnya membawa 2 botol air mineral, ia heran melihat pintu kamarnya terbuka namun kamanya masih gelap “ haduhh Tia “ kata Ayu pelan “ Tiaaa “ Ayu sedikit berteriak namun tak ada jawaban dari sahabatnya itu. Ia segera menuju kamarnya namun nasibnya sama seperti Tia ia langsung disekap mulutnya ,2 botol air mineral itu jatuh, tubuhnya dipeluk dari belakang, lampu nyala, ia kaget melihat sahabatnya sudah dalam keadaan terikat di kasurnya “ gimana kabarmu sayang ? “ tanya pria yang menyekapnya, itu adalah mantannya Reza, Ayu mulai syok, ia berusaha berontak namun usahanya gagal. Lalu muncul 4 pria lainnya. “ kalo aku lepas dekapan mulutmu, kamu jangan teriak, atau kamu dan sahabat kamu akan nerima akibatnya ! “ Reza mengancam Ayu, Ayu mengangguk tanda mengerti. Reza perlahan melepas dekepan mulutnya “ mau kamu apa ? “ tanya Ayu sinis pada mantannya “ Aku kangen tubuh kamu cantik “ Reza menjawab pertanyaan Ayu dan menciumnya “ kita udah gak ada hubungan ngerti ? “ Ayu mempertegas jawabannya. “ kamu kira kau gak sakit hati kamu tinggalin hah? Tapi gpp, walau kita gak punya hubungan, namun aku masih bisa nikmatin tubuh kamu hahaha “ Reza menjawab santai pertanyaan Ayu “ Lepasin akuuu “ Ayu mulai kembali berontak, Reza mempererat dekapannya pada tubuh Ayu kemudian Reza menyuruh kawan – kawannya membawa Tia ke ruangan lain, ia ingin menikmati malam ini bersama mantannya. 4 orang itu pun membopong Tia yang masih berontak ke ruangan lain. “ seandainya kamu nentang kamu malam ini, jangan salahin aku, kalo si gendut ( Putra ) bakal celaka “ ancam Reza, Ayu mengingat pacarnya yang sejak dekat dengan Ayu berusaha kurus agar Ayu tak malu memiliki pacar yang gendut, walaupun Ayu tulus menerimanya, selain karena pelayanan seksnya, Putra itu baik dan pengertian, ia akan menyesal jika terjadi apa – apa padanya. “ kenapa bengong ? “ tanya Reza pada Ayu yang sedang memikirkan Putra. “ ok aku bakal nurutin kamu malem ini, tapi jangan apa – apain putra ngerti “ Ayu memberi persyaratan pada Reza, Reza melepas dekapannya dan mereka bersepakat. Reza langsung melepas kemeja kotak – kotak Ayu, ia sudah sangat kangen dengan tubuhnya. Ayu menahan malu, karena sejak berpcaran dengan Putra, tubuhnya tak lagi pernah dilihat siapapun. Kancing terakhirpun terbuka, ia melepas kemeja Ayu, lepas dari pemiliknya, hingga kini tubuh Ayu sudah bugil setengah, bagian payudaranya tertutup oleh jilbabnya yang juga bermotif kotak – kotak bewarna coklat, namun segera disibak oleh reza, ia melepas BH Ayu, dan tampaklah sepasang bukit kembar yang ujungnya dihiasai puting bewarna pink, Reza meremas – remas payudara itu sambil berdiri, Ayu mengigit bibir bawahnya, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia sangat malu. Ayu langsung didorong ke kasurnya oleh Reza, ia langsung meniban Ayu dan mencium bibir Ayu yang masih terolesi oleh lip balm, ia terus menciumi bibir mantannya itu, tangannya kini bermain di payudara Ayu, ia meremas – remas dan sesekali mencubit puting Ayu, ciuman Reza kini mulai turun ke leher Ayu, ia mencupangi nya hingga tampak bercak merah di lehernya. Reza melepas ciumannya di bibir Ayu, ia lalu berusah melepas celana Ayu yang mirip stocking bermotif tanpa ada reselting, jadi mudah bagi Reza melepas celana itu dari tempatnya, kini tampaklah paha putih dan selangkangan yang masih ditutupi oleh CD bewarna putih. Saat hendak melepas CD Ayu, Ayu berusaha melawan, ia menutup rapat kedua kakinya hingga Reza kesusahan, Reza mulai tampak kesal, ia melepas tangan dari CD Ayu dan menampar pipinya, ia memperingati Ayu agar tak berontak agar tak terjadi apa – apa pada Putra. Ayu tampak pasrah dan dengan mudah Cd itu lepas dari kaki Ayu.


“ wahhh masih rapet juga ya nih memek, padahal pernah dibobol dari 2 cowo terus hampir tiap hari pulak hahaha “ Reza mengejek sekaligus kagum karena vagina Ayu masih tampak rapat “ kalo mau ngentotoin aku ya buruan “ kata Ayu judes pada Reza “ wah si perek udah gak sabar ya hahaha “ Reza mengejek Ayu lagi “ kurang ajar “ Ayu kesal dengan perkataan Reza “ aku bukannya udah gak sabar, tapi aku jijik ngeliat muka kamu “ Ayu melanjutkan dengan nada kesal “ ok deh “ jawab Reza santai. Reza melepas celana jeans panjangnya, saat hendak melepas kolornya ia menyuruh Ayu melepasnya “ say lepasin dong, udah lama nih “ Reza lagi – lagi dengan santainya menyuruh Ayu, Reza mendekatkan dirinya ke Ayu, sehingga kini jarak wajah Ayu dengan selangkangan Reza sangat dekat, Ayu dengan wajah kesal melepas CD Reza dan penis panjangnya menganai wajah Ayu, Ayu sempat terkejut karena penis Reza mengenai wajahnya. “ hehehe kaget kan cantik ? “ Ayu hanya diam mendengar perkataan Reza “ jilatin dong, junior udah kangen sama sepongan kamu hahaha “ Reza mengejek Ayu. Ayu dengan berat hati memasukan penis itu kedalam mulutnya, Ayu mulai menjilati penis Reza, ia memaju mundurkan kepalanya, Reza semakin bernafsu melihat Ayu yang mengulum penisnya, ia pun mengarahkan kedua tangannya ke kepala Ayu dan menggerakan maju mundur kepala Ayu, Ayu sedikit kelagapan karena tak bisa mengatur nafasnya. Reza semakin cepat menggerakan kepala Ayu, bahkan sesekali kepala Ayu ia tahan di selangkangannya yang bulunya cukup lebat. Merasa akan orgamse, Reza melepas penisnya dari mulut Ayu, Ayu terbatuk batuk.


Dikamar sebelah,
Tia sudah dalam keadaan telanjang bulat, tubuhnya sudah dikerumuni oleh 4 pria yang merupakan teman Reza. Agus yang berambut gondrong dan kulitnya bewarna coklat sedang menciumi dan menjilati vagina Tia, Alfa yang berbadan cukup besar sedang menciumi payudara Tia sebelah kanan, Satarman yang badannya cungkring sedang bermain dipayudara sebelah kanan, dan yang terakhir Adi sedang berciuman bibir dengan Tia bahkan Tia kini tampak sangat terangsang, wajahnya tampak memerah dan wajahnya sangat menggoda. Tia memang lebih binal daripada Ayu, bahkan saat berpacaran Tia masih berani meminta teman laki lainnya untuk bermain dengannya. Tapi walaupun dalam keadaan terangsang, Tia masih sedikit ketakutan. Kini 4 pria itu melepas pakaian mereka dan tampakla penis – penis mereka yang ukurannya besar juga. Puas menciumi vagina Tia, Agus menggunkan 3 jarinya langsung untuk mengocok vagina Tia “ ahhhh...ahhhhh...ahhhhh “ Tia mendesah sangat keras antara nikmat dan kesakitan, Agus mengocok vagina Tia lumayan keras, tak ingin kalah Alfa dan Satarman semakin ganas menciumi payudara Tia, putingnya mereka gigit, membuat Tia semakin blingsatan, Adi yang dari tadi sudah melepas kulumannya dari mulut Tia membuka celana jeans dan CD nya dan terlihatlah oleh Tia penis coklat yang panjang dan sedikit bengkok seperti pisang itu, Adi mengarahkan penisnya ke wajah Tia, ia mengitari wajah Tia dengan penisnya. Tak lama kemudian Tia pun merasa akan keluar “ crotttt....crotttt.crootttt...crooottt “ Agus sedikit kaget karena dari vagina Tia keluar cairan yang lumayan banyak, namun Agus berusaha menyedot cairan itu. Setelah selesai mengeluarkan cairan itu, 3 pria lainnya melepas santapan mereka, mereka meninggalkan Tia di ranjang itu, dan mereka rebutan siapa yang dulu akan menikmati vagina Tia. Tia tampak sangat horni, ia menggesekkan kedua kakinya untuk mengurangi gatal di vaginanya, mereka masih saja sibuk sendiri, Tia sudah tak tahan akhirnya dengan malu – malu berkata “ gimana kalo gue yang milih siapa yang duluan? “ mereka terkejut, mereka menatap lainnya dan menganggukan kepala tanda setuju, Tia pun memilih Agus yang akan mencicipi vaginanya duluan, yang lainnya tampak kecewa. Agus pun sudah mempersiapkan penisnya tepat didepan vagina Tia. Agus langsun memasukkan penisnya kedalam vagina Tia, ketika kepalanya sudah masuk ia langsung menerobos memasukan seluruh penisnya kedalam vagina tia, Tia berteriak kesakitan “ ahhhh....ahhhhhh sakittt “ Agus tak peduli, ia langsung mengentoti Tia dengan sangat cepat dan kasar, Alfa mengambil smartphonenya dan mulai merekam aksi keduanya dari tepian ranjang. Tubuh Tia berguncang karena Agus yang kasar memperkosanya, payudaranya bergoyang naik turun tak karuan karena gempuran Agus, walaupun badannya tidak besar, kekuatan fisiknya besar karena ia sering menjadi kuli sepulang sekolah. “ ahhhh ..... ahhhh.....pel...aahhhh...e..nakkk “ Tia mendesah nikmat dan sakit. Baru 6 menit, Tia merasa vaginanya semakin gatal dan “ crottt.....crotttt....crtoottt “ Tia menembakkan cairan dari vaginanya yang terhalang penis Agus, vaginanya semakin keras memijjit penis Agus, Agus tak peduli Tia sudah keluar ia tetap mengentoti Tia bahkan kini ia semakin bersemangat, kini Tia merasakan ngilu di vaginanya karena ketika ia keluar ia masih tetap digenjot Agus. 10 menit berlalu, Agus pun akhirnya keluar, tanpa mennunggu izin dari Tia, ia menyemprotkan spermanya di dalam vagina, Tia sudah berkeringat membuatnya semakin seksi. Agus mencabut penisnya dan menyruh Tia mengulum penisnya, Tia pun membuka mulutnya dan membersihkan cairan bekas vaginanya dan bekas sperma Agus, ia menjilati penis Agus dengan telaten, karena memang ia sudah biasa melakukan hal itu.

Setelah Agus kini giliran Adi, kulitnya sedikit gelap dan tinggi kurus. Ia melihat cairan ketal bewarna putih masih keluar dari lubang vagina Tia, ia mengambil tisu dan mengelapnya. Setelah dirasa bersih, ia langsung menancapkan penisnya, penisnya pun tak sepanjang dan sebesar kawan – kawannya. Ia pun sangat bersemangat mengentoti Tia, Tia merasa kurang puas dengan penis Adi, namun ia tetap ingin ada benda yang mengisi vaginanya, ia pun ikut menggoyang tubuhnya. Namun, tak sampai 5 menit, Adi sudah keluar, sperma yang keluarpun tak banyak, Tia merasa kentang, wajahnya jadi sedikit cemberut, namun ia masih terangsang. Adi langsung ambruk, wajahnya sengaja ia tempatkan diantara payudara Tia, ia sempat menjilati dan menggigit kecil daging kembar itu. Teman – temannya menertawakan dan mengejeknya karena tak bisa bertahan lama. Kini tia memilih Alfa, ia meminta pada Tia untuk WOT, walaupun sudah lelah, ia tetap menyanggupi. Menggunakan tangan kiri untuk membuka vaginanya dan tangan kanannya untuk memegang penis Alfa, Tia sudah bersiap memasukkan vaginanya ke penis Alfa yang hitam dan besar walaupun tak terlalu panjang. Sedikit demi sedikit vagina Tia mulai membungkus penis Alfa. Setelah seluruh penisnya terbungkus, Tia mulai menggerakan tubuhnya, Alfa terus merekam aksi Tia, kemudian tangan kirinya mulai memainkan puting Tia, Tia semakin keras terdengar desahannya. Tia sangat menikmati penis Alfa, ia terus mendesah, wajahnya memerah namun tetap terlihat menggoda, badannya sudah berkeringat mengeluarkan aroma yang khas. Dari belakang Satarman memberikan suatu isyarat pada Alfa, Alfa yang mengerti memberikan smartphonenya pada Adi untuk terus merekam. Tiba – tiba Satarman mendorong Tia hingga kini dadanya dengan dada Alfa saling bersentuhan, Alfa langsung melahap mulut Tia dan tetpa menggerakan penisnya yang ada didalamvagina Tia, Satarman meludahi lubang anus, Tia merasakan aneh di lubang anusnya namun Alfa tak membiarkan Tia melihat, ia tetap menciumi bibir Tia, sementara Satarman sudah mengarahkan penisnya ke lubang anus Tia, sedikit demi sedikit ia memasukan penisnya, Tia berusaha berontak, namun tubuh dan tangannya sudah dipeluk erat oleh Alfa agar tak bergerak. Namun Tia berhasil melepas ciumannya walaupun tak bisa bergerak, secara kasar Satarman memakasa penisnya masuk ke dalam anus Tia “ ahhhhhmppphhh “ belum sempat berteriak, mulutnya sudah kembali dicium oleh Alfa. Satarman membiarkan penisnya beradaptasi di lubang anus Tia, ini pertama kalinya lubang anus Tia dibobol. Air matanya mulai menetesi wajahnya, Alfa menjilat air mata Tia. Satarman pun mulai menggerakan penisnya dengan tempo lambat dan sedang. Ketika penis Alfa maju, penis Satarman mundur begitu juga sebaliknya, mereka bermain tempo tak tentu membuat Tia yang awalnya kesakitan kini merasakan kembali kenikmatan yang 2x lebih dahsyat. “ ahhhhh....ahhhhh....ahhhhh....enakkkkk... “ Tia sangat menikmati ketika 2 lubangnya dibobol oleh 2 orang yang tak dikenalnya tapi ia tak peduli. Belum lama, Tia kembali orgamse, ini adalah orgasme ketiganya. 5 menit kemudian, Tia kembali merasa akan keluar lagi, ketika sudah diujung tanduk, Alfa dan Satarman sengaja berhenti, dan kembali melanjutkan, beberapa kali mereka membuat Tia menunda orgasmenya. Tia kesal “ ayo dongg, kentang banget nihhh “ Tia memohon pada Alfa dan Satarman dengan anda yang sangat menggoda. Mereka kembali melakukan aksinya. Kini kedua tangan Satarman sedang meremas remas payudara Tia, Tia membantu Satarman, ia bertumpu dengan kedua tangannya, hingga Satarmann puasa meremas payudaranya yang tadi terhimpit dengan dada Alfa, sementara Alfa meremas pantat Tia dan sesekali menamparnya. Tia kembali merasakan akan orgasme lagi, Alfa dan Satarman menambah kecepatan mereka dan kembali Tia orgasme, wajahnya semakin memerah, bahkan ia sampai bernafas menggunkan mulutnya, saat orgasme Alfa dan Satarman memperlambat tempo dan ketika Tia orgasme Tia mereda mereka kembali mempercepat tempo mereka. 10 menit berlalu Satarman dan Alfa merasa mereka akan orgasme begitu juga dengan Tia yang sudah tak tau berapa kali sudah orgasme. Mereka semakin cepat mengentoti Tia dan secara bersamaan mereka bertiga orgasme. Tia ambruk ke dada Alfa dan Rio meniban Tia, mereka bertiga keringatan. Alfa dan Rio melepas penis mereka dan menyuruh Tia menjilati penis mereka, awalnya ia tak mau menjilati penis Satarman yang sudah masuk ke anusnya yang kotor, namun karena paksaan ia akhirnya mau menjilati penis keduanya. Mereka meninggalkan Tia di ranjang dalam keadaan telanjang dan masih terlihat cairan putih keluard ari lubang vagina dan anusnya. Agus mengangkat tangan kanan Tia, ia menjilati ketiak Tia yang berbau khas dan juga ada yang tertempel oleh bebrapa helai rambut. Agus kembali terangsang oleh Tia, ia siap memulai ronde kedua begitu juga teman – temannya.
Ranjang dikamar itu bergoyang mengikuti irama dari sepasang anak muda yang sedang beradu kelamin. Reza dan Ayu sedang beradu kelamin mereka berdua sudah telanjang bulat, bahkan jilbab Ayu sudah dilepas paksa oleh Reza dan tampaklah rambut hitam yang panjang sebahu. Reza merem melek menikmati pijatan vagina Ayu yang sudah lama tak dinikmatinya. Ia tak bernafsu menikmati persetubuhan bersama mantannya itu. Reza menyadari hal itu, ia melepas penisnya, Ayu sempat heran melihat tingkah Reza, ia menuju tas yang ia taruh diujung kamar itu. Ia membawa setablet obat. “ minum nih “ perintah Reza “ obat apaan nih? “ Ayu bertanya curiga “ obat anti hamil, minum aja. Jangan banyak nanya “ Ayu pun menelan obat itu. Reza tak langsung kembali bermain dengan Ayu, ia menunggu dan melihat reaksi obat itu ditubuh Ayu. Ayu mulai merasakan panas ditubuhnya, putingnya mulai mengeras, keringat kembali bercucuran di wajahnya, nafasnya mulai ngos – ngosan. Reza kembali membaringkan Ayu, ia mulai menciumi bibir Ayu, Ayu awalnya hanya diam, namun tak lama lidah Ayu mulai membalas lidah Reza, Reza merasa menang. Ternyata obat itu adalah obat perangsang bukan obat anti hamil.

Reza puas menciumi bibir Ayu, berpindah ke leher, ia kembali mencupangi leher Ayu hingga timbul bercak – bercak merah, kemudian ia mulai menjilati dan menggigiti payudara dan puting Ayu. Ia menciumi seluruh tubuh Ayu, bahakan ketiaknya juga sempat ia jilat dan ciumi. Ayu merasakan nikamta karena perlakuan Reza “ ahhhh....ehhhh...ahhhh “ Ayu mendesah tanpa sadar akibat obat perangsang itu. Reza kembali menempatkan penisnya kembali didepan vagina Ayu dan kembali mengentotinya “ ahhhhh....ahhhhh...ahhhhh “ Ayu terus mendesah. Reza semakin merasa menang atas Ayu. Reza sengaja berhenti menggenjot Ayu, terlihat Ayu memaju mundurkan tubuhnya tanpa sadar, Reza tersenyum sinis melihat aksi mantannya yang sedang terangsang. Ayu sadar, ia berhenti “ wahhh udah berhenti nih? “ Reza mengejek Ayu yang sudah berhenti mengocok penisnya. “ kurang ajar kamu hahh... “ Ayu tampak ngos ngosan. “ rasain nih “ Reza menambah kecepatan kocokan penisnya di vaginanya “ AHH....AHHHHH.....AHHHHHHHHH “ Ayu mendesah keras, penis Reza berasa mentok di vaginanya. Tak lama kemudian Ayu pun mengalami orgasme yang tak dinginkannya. Reza tertawa terbahak bahak melihat Ayu yang menolak disetubuhi tapi lebih dulu orgasme. Wajah Ayu memerah menahan malu, Reza kembali melanjutkan aksinya. “ Crottt.....crottttt....crotttttt....crottt “ beberapa tembakan sperma mengisi vagina Ayu, terasa semakin penuh karena ia kembali mengalami orgasme keduanya, Reza berbaring ditubuh Ayu, ia kembali menciumi bibir Ayu. Ayu tampak meneteskan air matanya, ia merasa malu dan bersalah pada Putra. Reza berbaring disebelah Ayu dan berisitirahat sebentar.

Kurang lebih 15 menit beristirahat, Reza membawa Ayu ke kamar sebelah dimana Tia sedang menikamti persetubuhannya. Ayu menolak, karena kesal, Reza menjambak rambut Ayu dan menariknya ke kamar sebelah, Ayu menangis berusaha berontak, namun usahanya gagal. Reza membuka pintu kamar itu, mereka sedang berisitirahat, Tia sedang berbaring diantara pria yang baru saja memperkosanya. Ayu terkejut melihat nasib sahabatnya “ gimana rasa tuh perek ? “ Reza bertanya pada gengnya “ ajib brooo “ kata Agus mewakili teman – temannya. “ kita mulai aksi berikutnya “ kata Reza, Adi membangunkan Tia yang tertidur karena kelelahan. Tia tak kalah terkejut melihat Ayu, 4 sekawan itu menyingkir dari kasur yang lumayan besar itu, Ayu didorong kesana oleh Reza “ sekarang kalian buat aksi lesbi “ perintah Reza, Ayu menolak wlaaupun efek obat perangsang itu masih ada, sementara Tia walaupun tanpa obat perangsang ia sudah sangat terangsang. Ia langsung menyambar bibir Ayu, kedua sahabat itu berciuman bibir, Alfa mulai merekam aksi lesbi mereka. Tangan Tia mulai meraba leher Ayu, berpindah ke payudaranya, ia memainkan ting Ayu dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya meraba paha dan selangkangan sahabatnya, Ayu tak kausa menolak, akibat obat perangsang, lidahnya kembali beraksi di mulut Tia. Tangannya pun mulai meraba payudara dan selangkangan Tia. Tangan Tia mencapai vagina Tia, 3 jarinya masuk menerobos vagina Ayu, Ayu sedikit tersentak. Tangannya terasa becek karena di vagina Ayu masih ada sisa cairan putih kental dia dan Reza. Alfa mempause video di smartphonenya , Reza menyuruh mereka melakukan gaya “ 69 “ mereka pun menurutinya tanpa terpaksa, Tia berada diatas sementara Ayu ditiban Tia. Bibir mereka berada di vagina lawannya. Saat Alfa memplay, mereka pun mulai melakukan tugas mereka, bahkan Tia menusukan jarinya di vagina Ayu. 15 menit aksi mereka, mereka sudah mencapai orgasme mereka masing – masing. Mereka menjilati cairan kental itu. Tia berpindah kesebelah Ayu, ia sempat mengganti posisi tubuhnya hingga kini posisi kepalanay sama dengan Ayu. Wajah mereka tampak lelah, tubuh mereka banyak bercak merah, dan vagina mereka mulai sedikit melebar. Namun kesengsaraan mereka belum berkahir. 5 lelaki itu siap kembali melanjutkan aksi mereka. “ ahhhh....ahahhhhhhh.....ud...arghhh....ahhhh “ terdengar jeritand ari 2 gadis itu saat mereka kembali di eksekusi oleh 5 pria itu. Aksi itu terus berlanjut hingga paginya.

Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.